Selamat Datang

Selamat datang dan selamat bergabung dengan blog kami...
Blog ini berisi semua hal tentang olahraga, baik olahraga pendidikan, olahraga kesehatan dan olahraga rekreasi. Blog ini dibuat dengan tujuan agar perkembangan olahraga di Indonesia dapat lebih meningkat sesuai dengan harapan kita semua. Semoga dengan mendatangi dan bergabung dengan blog ini kita semua mendapatkan tambahan wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan tentang olahraga, dimana kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan dan wawasan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

adsencecamp.com

Senin, 14 Juni 2010

Komunikasi (part 1)


Kemampuan Berkomunikasi
Komunikasi adalah seni keberhasilan membagi informasi yang berarti dengan orang-orang dalam arti terjadi pertukaran sebuah pengalaman. Para pelatih berharap untuk dapat memovitasi atletnya dan berusaha menyediakan mereka dengan informasi yang akan membuat mereka berlatih secara efektif dan memperbaiki performance mereka. Komunikasi dari pelatih kepada atlet akan menimbulkan suatu tindakan/aksi yang tepat. Bagaimanapun, atlet tidak hanya membutuhkan untuk menerima informasi dari pelatihnya tetapi juga dapat memahami dan melaksanakannya. Oleh karena itu ada beberapa pertanyaan yang harus mereka tanyakan pada diri mereka sendiri, yaitu :
  • Apakah saya mendapatkan perhatian atlet?
  •  Apakah materi penjelasan saya dapat dengan mudah dipahami?
  • Apakah atlet tersebut mengerti?
  • Apakah atlet percaya apa yang saya katakan padanya?
  • Apakah atlet menerima apa yang saya katakan?

Pesan-pesan nov-verbal
Awalnya, yang mungkin muncul adalah komunikasi face-to-face yang berubah menjadi berbicara. Sementara pelatih berbicara, atlet diharapkan untuk mendengar dan menunggu secara sabar sampai pelatih menyelesaikannya. Pada tahap selanjutnya, dapat dilihat bahwa orang-orang mmulai mencoba berbagai variasi tingkah laku verbal dan non-verbal dalam rangka untuk mempertahankan aliran komunikasi yang halus. Tingkah laku seperti, senyum, kontak tubuh, gerakan mata, tertawa, bahasa dan tindakan yang lainnya. Ekspresi muka dari para atlet memberikan umpan balik kepada pelatih. Gerakan mata yang memutar menandakan kejenuhan atau ketidaktertarikan, dan sebaliknya tanda alis mata dinaikkan menandakan ketidakpercayaan dan lain-lain. Gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok atlet memberikan sebuah arti dimana tingkah laku mereka kepada pelatih dapat dinilai dan sebagai penunjuk pada mood mereka. Kendali dari permintaan kelompok bahwa seorang pelatih harus sensitif/peka terhadap tanda-tanda/signal yang dikirimkan oleh para atletna. Yang paling dapat memberikan indikasi yang bagus akan bagaimana perasaan mereka dapat terlihat di wajah mereka, dan pengetahuan yang baik tentang tanda-tanda non-verbal akan membuktikan seorang pelatih yang bernilai.